Tau gak sih? Belum lama ini, salah satu bagian dari Marching Band Sebelas Maret Surakarta telah berhasil mengikuti Kejuaraan Langgam Indonesia Virtual XXXIV Tahun 2022. Kurniatullah Arum Nafiisah atau biasa dipanggil Miss Afi ini meraih juara 2 dalam mata lomba Individual Flag (Open) yang telah dilaksanakan pada 4 Juni 2022 lalu. Miss Afi adalah mahasiswi UNS angkatan 2017 Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Miss Afi tergabung dalam MB UNS pada section Color Guard angkatan 32 yang mana sekarang ini menjadi pelatih section Color Guard itu sendiri.
Tentunya, dalam mengikuti Kejuaraan Langgam Indonesia, Miss Afi memiliki banyak hal yang harus dipersiapkan. Hal pertama yang dipersiapkan Miss Afi ini adalah niat untuk mengikuti Kejuaraan Langgam Indonesia. Dari niat tersebut, ia melihat potongan-potongan koreografi dan mencoba beberapa teknik yang ia temukan baik dari Instagram maupun di Youtube. Setelah menemukan koreografi inilah, Miss Afi menentukan tema latin dengan menggunakan konsep tango dan ceria untuk mengikuti ajang Langgam. Selagi mencari koreografi dan konsultasi dengan Kak Jarwo selaku pelatih, ia mencari dan memilih lagu yang cocok dengan konsep dan koreografinya yang mana akhirnya ia memilih lagu Let’s Get Loud untuk mengiringi perfomancenya.
Untuk menyiapkan penampilan yang apik secara virtual ini, Miss Afi membutuhkan waktu yang lumayan lama. Persiapan untuk Kejuaraan Langgam Indonesia dimulai dari bulan Maret dan lebih intens di bulan Mei. Dari sejak awal, Miss Afi rajin berkonsultasi dengan Kak Jarwo. Ia selalu mencoba untuk melakukan setiap saran terkait dengan teknik dan body movement dari sang pelatih. Karena waktu itu masih pandemi, Miss Afi sering membuat video gerakan-gerakan yang menjadi PR bagi dirinya untuk dikirim ke Kak Jarwo dan setidaknya sebulan sekali, Kak Jarwo mengecek progress dari Miss Afi sendiri di kampus UNS. Pun untuk latihan dengan banyak koordinasi secara langsung dilakukan ketika Kak Jarwo sudah stay di Solo.
Mengikuti Langgam Indonesia yang merupakan sebuah event yang besar menjadi challenge untuk Miss Afi. Tentunya, hal ini membuat Miss Afi untuk tidak mau tampil biasa saja. Selain, mengikuti saran dari Kak Jarwo terkait dengan teknik, Miss Afi juga mencari teknik sendiri. Kesulitan bagi dirinya selama latihan adalah sudah setahun lebih ia tidak main alat, sehingga ia sendiri mudah lelah ketika latihan serta ada beberapa teknik yang belum pernah ia coba sebelumnya. Selain itu, perbedaan kota Miss Afi dengan sang pelatih menyebabkan kesulitan pengecekan progress dari Miss Afi. Namun, dibalik kesulitan dan kendala yang dialami Miss Afi, mengikuti kejuaraan Langgam ini menjadi suatu hal yang berkesan bagi dirinya, ditambah lagi, dari sinilah ia pertama kali belajar tango.
Meraih juara 2 dalam Kejuaraan Langgam Indonesia Virtual XXXIV Tahun 2022 menjadi hal yang tidak pernah diduga. Miss Afi merasa banyak peserta lain yang juga bermain secara bagus. Bahkan ia tidak menyangka dirinya mendapat kesempatan placement di Langgam ini. Keinginan untuk mengupgrade dan berkembang serta ingin memberikan yang terbaik untuk unitnya inilah yang menjadi motivasi bagi dirinya untuk mengikuti Langgam ini. Ia juga ingin untuk mempunyai pengalaman yang banyak di masa-masa umur 20-an, ingin mempunyai banyak cerita, dan membuat hidup tidak hanya datar-datar saja. Tak hanya di Langgam ini saja, Miss Afi, pelatih Color Guard ini pernah mengikuti beberapa perlombaan sebelumnya. Ia pernah mengikuti WGI Thailand Championship 2017, GPMB 2019, dan Merah Putih PDBI Bandung 2020. Miss Afi sempat off di tahun 2021 dikarenakan pandemi dan memiliki kendala terkait dengan alat di rumah. Dan tentunya, dengan kejuaraan-kejuaraan tersebut, Miss Afi dapat mengupgrade skill, mengevaluasi diri, dan banyak hal yang bermanfaat.
Dari pengalaman yang ia dapat selaku salah satu bagian dari MB UNS, Miss Afi berterimakasih kepada MB UNS yang telah memfasilitasi untuk membawa dirinya bisa mempunyai pencapaian seperti ini. Adapun pesan dari Miss Afi, “Jangan takut untuk upgrade, jangan takut untuk berkembang, mungkin di awal banyak kendala, tetapi dari situlah tempat belajarnya, jika ada kendala itu harus dihadapi, jangan malah lari, berkembanglah seperti apapun caranya, sesusah apapun tetap harus berkembang, jangan cari aman terus. Terus support player – playernya, support orang-orang yang selalu membantu, jangan star syndrome, kita memang sempat di atas tetapi memang suatu saat berada di bawah dan kita harus hadapi itu, kita harus berkembang terus pokoknya, karena setiap unit adakalanya di atas dan dibawah, lanjutkan yang baik-baik yang sudah kalian mulai, selesaikan dengan baik jangan memberi PR terus”, ujarnya.