Marching Band Sebelas Maret Surakarta telah melakukan studi banding dengan salah satu unit marching band yang ada di Yogjakarta yaitu Marching Band Universitas Gadjah Mada. Kegiatan studi banding ini dilaksanakan pada 29 November 2020. Karena masih dalam keadaan pandemi maka kegiatan dilakukan secara virtual menggunakan salah satu aplikasi meeting online, dengan diikuti oleh seluruh pengurus MB UNS dan beberapa perwakilan pengurus dari MB UGM. Studi banding ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai marching band dari sudut pandang unit lain, selain itu juga menjadi salah satu cara untuk menjalin silaturahmi.
Studi banding mengambil tema “Regenerasi di Masa Pandemi”. Tema ini dipilih karena di masa pandemi covid 19 ini banyak kegiatan-kegiatan yang dibatasi untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Begitu juga dengan adanya kebijakan pembatasan kegiatan di wilayah kampus yang membuat sebagian program kerja terkendala dalam pelaksanaannya. Salah satunya mengenai regenerasi keanggotaan marching band. Maka dari itu tema tersebut diambil untuk didiskusikan bersama.
Kegiatan studi banding ini dimulai dengan sambutan dari masing-masing ketua unit dan perkenalan pengurus yang dilanjutkan dengan pemaparan program kerja setiap bidang dari masing-masing unit. Dari pemaparan mengenai kepengurusan yang dilakukan dapat diketahui bahwa setiap unit tidak selalu memiliki bidang kepengurusan yang sama. Bahkan jumlah bidang dan jumlah stafnya pun tidak sama, semua tergantung dari kebutuhan masing-masing unit.
Selanjutnya pada kegiatan diskusi mengenai tema “Regenerasi di Masa Pandemi” ada beberapa pokok pembahasan yaitu: 1) Cara mempertahankan anggota di masa pandemi; 2) Sistem latihan efektif selama pandemi; 3) Upaya yang dilakukan agar anggota antusias mengikuti program kerja pengurus selama pandemi; 4) Cara perekrutan anggota di masa pandemi; dan 5) Kegiatan yang menunjang produktivitas organisasi di masa pandemi.
Dari diskusi pokok bahasan tersebut kurang lebih kedua unit menyampaikan jawaban yang sama. Dikarenakan masih dalam kondisi pandemi maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan diadaptasi dari offline ke online. Contohnya seperti melakukan survei dan screening secara online kepada setiap anggota untuk menjaga komunikasi, kemudian membuka pendaftaran secara daring untuk calon anggota baru. Namun cara yang berbeda dilakukan oleh masing-masing unit untuk mendapatkan sistem latihan yang efektif. Sistem latihan yang berbeda tersebut dilakukan dengan pertimbangan situasi dan kondisi tentunya. Antusias para anggota sangat diharapkan, maka dari itu kedua unit mencari cara untuk menambah antusias anggota yaitu dengan memberikan reward.
Dari hasil studi banding yang dilakukan baik perbedaan ataupun kesamaan cara dan sistem dari masing-masing unit diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik